Postingan

Review Kepanjangan Drama Series "Extracurricular"

Gambar
Hai, holla.. it’s been a long time 😄 (REALLY LONG TIME) ini sih. Blog gue bagaikan kubuka album biru, penuh debu dan usang. *Iya itu sepenggal lagu Bunda. Okee, jadi situasi sekarang adalah gue lagi di kamar, mengetik blog ini dan dengan backsound kaka gue nyanyi lagu mawar de jongh yang gue gatau judulnya apa, tapi sepenggal lirik lagunya sangat haduduhh banget lah apabanget. *for TMI, kaka w sangat bisa bernyanyi tapi gue sangat tidak bisa mendengarkan suara semacam itu (you know what I mean right ???) Oke back to the title. Jadi ini pertama kali gue review film. Why ? karena gue emang jarang nonton film/drama or kind of movies out there. Tapi gue ingin mencoba karena pemainnya ganteng. *hahahah enggak deng. Karena emang film ini adalah film yang menurut gue unexpected alurnya dengan cast yang mukanya masih pada muda-muda. Terlebih lagi ini film jenisnya kaya yang bunuh-bunuhan gitu lo. Ini kedua kalinya gue bisa nonton genre kaya gini setelah Joker. For information aja, ka

Tentang Sebuah Nama

Hari ini adalah hari minggu. Hari esok adalah hari Senin. Hari pertama kuliah semester ketiga. Malem ini adalah malem Senin. Malem ini adalah malem Closing Ceremony Asian Games. Malem esok entah apa. *penulisan blog ini tidak sesuai dengan waktu published. ----------- Ahh sebenernya emang pengen nulis blog tentang yang akan diceritain ini. Cuman gue mikir kayanya ko lebay banget gitu. Jadi gue urungkan. Tapi berubah pikiran lagi pengen nulis tentang ini, karena gue piker ini kan blog gue as a diary. Jadi tidak ku urungkan lagi untuk nulis tentang ini. Tentang Sebuah Nama. Setiap pertemuan dengan orang   baru pasti kita bingung mau manggil nya dengan sebutan apa, bisa : mba, mas, bang, de, ka, bu, pak, (tergantung objeknya sesuai sex atau umur atau sesuai media nya, kalo media online biasanya gan, sist, bunda, etc). banyak lah ya sebutannya. Secara kan belum tau nama nya. Nah, abis percakapan kecil, barulah saling nanya, “namanya siapa ?”.   Then jawaban nya paling C

Celoteh Tentang "Perbaikan Gizi"

Habis makan pake ayam, pada jam menjelang siang, dirumahku tersayang. Yap. Pasti udah gak asing lagi denger kata “Perbaikan Gizi”. Gak asing bagi para mahasiswa. Apalagi pas masih awal semester. Masih anget banget kata-kata itu. Sekitar kurang lebih enam bulan yang lalu, pas liburan semester pertama, gue serrrrrrriiiiiingggggg banget liat Instagram story entah itu foto, boomerang, video dengan sisipan tulisan “Perbaikan Gizi”. Most of them adalah mahasiswa ngekos atau mahasiswa rantau yang lagi liburan semester at their hometown. Tapi frase itu memudar dan bahkan gue udah jarang banget liat di Instagram pas libur semester dua ini. Mungkin itu semacam sebuah tren kali ya, karena perubahan transisi yang biasanya kalo dirumah makan tinggal makan dan it was shocking when you’re beginning a whole new life. Ngekos. Ngapa-ngapain ya sendiri, termasuk makan. Kayak lagunya Caca Handika lah, masak-masak sendiri, makan-makan sendiri cuci baju sendiri, semuaaaaa seeeennndiri (Jangan lupa

GOOD PEOPLE

Pukul 12.15 siang dan sedang menonton blibli Indonesia Open (Turnamen tahunan Bulutangkis). Sebenernya susah nulis sambil nonton. Apalagi bulutangkis, apalagi yang lagi main Owi/Butet. Jadi bola mata gue naik turun. Entar liat tipi entar liat lepi. Tapi, entah kenapa gue mau nulis sekarang. (Tapi gatau nge post nya kapan). Lol. Seperti judulnya, kali ini gue bakal cerita tentang gue yang akhir-akhir ini ketemu banyak banget orang baik. Sebenernya orang-orang baik selama hidup gue ini udah banyak juga gue jumpain. Cuma, cerita kali ini hanya akan membahas kebaikan orang-orang pas beberapa hari terakhir gue di Semarang buat balik libur semester. Kalo ngomongin tentang orang baik, jelas dan pasti masih banyak orang baik di dunia ini. Tapi tentang kata “orang baik” memudar saat kehidupan kampus berlangsung di kehidupan gue. Bukan ilang ya, tapi cuma memudar aja. Atau mungkin gue nya aja ya yang negative thinking. Wahaha I don’t know. Okee, kenapa gue bisa bilang gitu ? Because